Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Final Bola Voli di Pacitan Ricuh, Berujung Aksi Pembakaran


Siberkil.comPacitan, Jawa Timur – 2025 – Suasana final turnamen bola voli antar-desa di Kabupaten Pacitan berubah mencekam setelah pertandingan yang seharusnya menjadi ajang sportivitas justru berakhir ricuh. Keributan antara suporter kedua tim meluas hingga menyebabkan fasilitas pertandingan dibakar pada Sabtu malam.

Pertandingan final yang digelar di salah satu lapangan terbuka di Kecamatan Tulakan awalnya berlangsung meriah. Ribuan penonton memadati area pertandingan untuk mendukung tim kebanggaan masing-masing desa.

Namun, ketegangan mulai terlihat saat memasuki set penentuan. Beberapa keputusan wasit dianggap merugikan salah satu tim, sehingga memicu protes keras dari pemain maupun penonton. Suasana panas di dalam lapangan merembet ke tribun penonton. Saling ejek antar-suporter berubah menjadi dorong-dorongan hingga pelemparan botol air mineral.

Situasi semakin tak terkendali ketika sekelompok penonton mulai membakar salah satu tenda penonton dan spanduk sponsor. Api dengan cepat membesar dan menjalar ke bagian lain arena. Kepulan asap membuat suasana kacau, sementara sebagian penonton berusaha menyelamatkan diri.

Petugas keamanan yang berjaga langsung berusaha menenangkan massa. Namun, jumlah penonton yang membludak membuat pengendalian situasi tidak mudah. Aparat kepolisian bersama TNI akhirnya turun tangan dengan pengeras suara, membubarkan kerumunan, dan berupaya memadamkan api dengan bantuan warga sekitar.

Kapolres Pacitan dalam keterangannya menyayangkan insiden tersebut. “Kami sudah berupaya melakukan pengamanan maksimal, tetapi kericuhan terjadi sangat cepat. Saat ini kami sedang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi untuk mengusut penyebab pasti dan mengidentifikasi pelaku pembakaran,” ujarnya.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, sejumlah orang mengalami luka ringan akibat terinjak saat berusaha keluar dari lokasi. Sementara itu, kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah, termasuk kerusakan panggung, peralatan sound system, kursi, serta tenda penonton.

Panitia pelaksana turnamen menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak. “Turnamen ini seharusnya menjadi ajang silaturahmi dan hiburan bagi masyarakat, bukan malah menimbulkan kericuhan. Kami menyesalkan tindakan oknum yang merusak nama baik olahraga voli di Pacitan,” kata Ketua Panitia.

Banyak pihak menyesalkan peristiwa ini, termasuk tokoh masyarakat setempat yang meminta agar kejadian serupa tidak terulang. Mereka menilai bahwa fanatisme berlebihan dan kurangnya kontrol emosi menjadi pemicu utama.

Di sisi lain, beberapa warga mendesak agar penyelenggaraan event olahraga di masa mendatang memperhatikan standar keamanan yang lebih ketat, mulai dari jumlah personel pengamanan, pengaturan penonton, hingga penyiapan jalur evakuasi darurat.

Kericuhan final bola voli di Pacitan menjadi pelajaran penting bahwa sportivitas harus tetap dijunjung tinggi. Olahraga seharusnya menjadi sarana pemersatu masyarakat, bukan sebaliknya. Aparat berjanji akan menindak tegas pelaku perusakan dan pembakaran agar kejadian ini tidak terulang.

Dengan adanya insiden ini, banyak pihak berharap turnamen olahraga berikutnya dapat berlangsung lebih tertib, aman, dan benar-benar menjadi pesta rakyat yang membanggakan.

Post a Comment for "Final Bola Voli di Pacitan Ricuh, Berujung Aksi Pembakaran"