Ponorogo, Terus Berbenah Untuk Jadi Kabupaten Layak Anak

Siberkil.com, Ponorogo - Ternyata  mudah menjadi kabupaten layak anak, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Seperti Peraturan Daerah (Perda) kota layak anak, Perda perlindungan anak dan yang paling berat persyaratannya adalah iklan atau promosi rokok harus diminimalisir bahkan tidak ada.

Meski demikian DPRD  dan Pemkab terus berupaya memenuhi persyaratan tersebut agar Ponorogo bisa menajdi kabupaten layak anak. Salah satunya yang sudah disahkan adalah Perda kota layak anak. Seperti dikatakan Sunarto, ketua DPRD bahwa Kabupten Ponorogo menjadi salah satu kabupaten dari tiga kabuapten di Jawa Timur yang belum dianggap menjadi kabupaten layak anak.

Banyak persyaratan untuk bisa menjadi kabupaten layak anak. Namun untuk Perda kota layak anak telah disahkan Senin malam kemarin. Sedangkan untuk Perda Perlindungan Anak masih dikoordinasikan dengan satuan kerja yang terkait. Dan salah satu indikator persyaratan yang agak sulit adalah tentang promosi atau iklan rokok. Sebab promosi atau iklan rokok harus dikurangi, bahkan jarak sekian ratus meter harus bebas iklan rokok dari dunia pendidikan.

Karena itu untuk menjadi kabupaten layak anak, tahapannya masih panjang. Sebab harus disiapkan pendukung yang lain, sepeti Puskesmas layak anak, sekolah layak anak, ruang bermain untuk anak serta transportasi umum untuk anak. Karena itu hak-hak anak tidak terabaikan. Sementara Sunarto mengakui yang paling agak berat dengan persyaratan menjadi kabuapten layak anak adalah terkait promosi atau iklan rokok. Karena pajak dari rokok untuk menambah PAD cukup tinggi sehingga kalau promosi rokok harus dihilangkan masih kesulitan.

Karena itu yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan predikat kabupaten layak anak, sebatas membebaskan promosi rokok dalam waktu sementara ketika tim penilai akan turun. Karena hanya itu yang bisa dilakukan. Diakui, Ponorogo termasuk yang tertinggal dibanding kabupaten di luar Jawa. Karena kabaupten di luar Jawa sudah sejak tahun 2013 sudah bisa menjadi kabupaten layak anak.